Kamis, 08 Desember 2011

Pemikiran Jalaluddin Rumi

Bismillahirahmanirahiim
Pemikiran jalaludin rumi yang saya dapat dari filsafat tasawuf ialah beliau lebih tendensi akan ma’rifah dan cinta. Dan beliau sebagai seorang sufi yang dipenuhi oleh kemabukan mistik (dzawuq) dan jiwanya yang memancarkan cinta ilahi dapat membawanya kejalan ma’rifah.
Menurut rumi perubahan bisa terjadi apabila seseorang mendapat pencerahan. Untuk mendapatkan pencerahan tersebut, seseorang harus bersedia menempuh jalan cinta. Yang mana dalam diri manusia terdapat tenaga tersembunyi, yang jika digunakan secra benar, akan membuat seseorang bahagia, bebas dari kungkungan dunia, dan memiliki pengetahuan luas tentang tuhan dan manusia, tenaga tersebut disebut ‘Isyq-ilahi (cinta alahi). Tujuan mistisisme cinta rumi ialah melakukan perjalanan rohani menuju diri haqiqi dan kebakaan, dimana ”yang satu” bersemayam. Ia berpendapat bahwa apabila seseorang ingin memhami kehidupan dan asau-usul ketuhanan dari dirinya, dapat ditempuh dengan jalan cinta bukan semata-mata dengan jalan pengetahuan. Karena cinta merupakan asas penciftaan alam semesta dan kehidupan, dan merupakan keinginan yang kuat untuk mencapai seswtu, untk mnjelmakan diri. Dengan menciftakan sgla swtu d bumi, Tuhan ingin memperkenalkan haqiqat diri-Nya. dan cinta merupakan rahasia ketuhanan dan rahasia penciptaan. mnrt rumi cinta sejati dapat mmbwa ssrang mngenal alam hakiki yg trsmbunyi dalm bntuk-bntuk lahiriyyah kehdupan. Dan rumi yakin bahwa pengalaman mistik dpt mmbersihkan penglihatan qalbu, seiring dngan itu maka qalbu dpat menyaksikan bahwa wujud hakiki adlah satu, sdangkan wjud yng lain adlh nisbi.dan dlam penglman kesufian hal yang nisbi itu akan sirna tercampak oleh cinta dan kepanaan. Melalui pernyataan Rumi tersbut dpt sya simpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai para sufi melalui jalan cinta ialah mengenal tuhan sebgai wujud haqiqi yg meliputi smua wujud, dan inilah yng disbut ma’rifah.
Untuk lbih mengetahui akan gagasan tasawuf rumi. Dapat kita lihat dari karya2 bliau melalui puisi, prosa puisi, khatbah, dan dialog. Diantara yg mshur ialah: Diwan-I Shamsi Tabriz, Matsnawi-I Ma’nawi, Ruba’iyyat, Fihi Ma Fihi, Makatib, dan majalis-I Sab’ah.

wasallam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar